Kamis, 15 November 2012

SEWINDU


it's hard to say good bye


Bulan  sabit menggantung di langit. Hujan turun enggan, kemudian berhenti. Mungkin karena sedari tadi aku menatapi hujan dengan sengit. Memohon agar tidak turun malam ini. Khawatir jika nanti Dia datang dengan kebasahan. Atau lebih khawatir lagi jika pertemuan ini dibatalkan. Kupersiapkan diri sejak sore tiba. Merias wajah, mengenakan gaun paling istimewa, dan menghidangkan masakan terenak yang Dia suka. Malam ini harus sempurna, entah bagaimana caranya.

Setengah jam setelah hujan berhenti kudengar suara ketukan di pintu. Itu pasti Dia. Benar saja, ketika kubukakan pintu, Dia muncul dengan raut muka begitu bahagia, juga sebuket bunga. Setelah sedikit basa-basi, kami melepaskan rindu. Rindu yang dipendam sedemikian lama hingga harus dituntaskan sebelum hati makin beku. Rindu yang akan dienyahkan dengan satu pertemuan sendu.

“Aku merindukanmu.”ujar Dia sambil mengecup keningku.
“Tentu, sewindu bukan waktu yang sebentar.”aku setuju.
“Kamu yakin akan melakukan ini ?”Dia mempertanyakan keputusanku.